Friday, October 5, 2018



PIROLISIS


        
     

   Kelangkaan bahan bakar pada setiap tahunnya mengharuskan terciptanya energi terbarukan. Energi terbarukan terkhususnya bahan bakar dapat diciptakan dari tumbuhan ataupun pengolahan limbah. Dikembangkan dari segi potensi limbah cangkang sawit sebagai bahan organik, plastik sebagai bahan anorganik.  Cangkang kelapa sawit pada analisa menggunakan proximate mengandung karbon 50,73% dan oksigen 40,83% (Juliansyah, 2017). Sementara itu plastik memiliki kandungan senyawa penyusun pokok hidrogen dan karbon. Plastik jenis LDPE pada uji proximate mengandung kadar air 0,02% volatile solid 99,83%, kadar abu 0,15% dan nilai kalor 4,5 kal/g (Juliansyah, 2017).
    Upaya dalam memaksimalkan potensi yang ada pada limbah cangkang kelapa sawit dan plastik agar dapat bermanfaat serta memiliki nilai jual yang lebih tinggi, perlu dilakukannya penanganan khusus agar produk yang dihasilkan bermutu tinggi. Penanganan yang tepat dalam hal ini adalah dilakukannya proses pirolisis. Pirolisis merupakan proses dekomposisi kimia bahan organik maupun anorganik melalui pemanasan dengan tanpa adanya oksigen (Basu, 2013). Hasil produk pirolisis yang dituju berupa liquid yaitu pyrolytic oil, namun mayoritas pyrolytic oil dari hasil pirolisis mengindikasikan kualitas rendah karena memiliki kandungan air, oksigen dan keasamaan yang tinggi (Wardana, 2016). Dalam hal ini penangan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, pada proses pirolisis ditambahkan zat yang ramah lingkungan dan memiliki peran yang sangat baik dalam memperbaiki kualitas pyrolytic oil yaitu penambahan katalis dalam proses pirolisis. Katalis adalah suatu zat yang dapat meningkatkan laju reaksi (Nindita, 2015). Hal ini akan mengurangi energi aktivasi yang dibutuhkan dalam proses kimia pada pirolisis. Perkembangan katalis sangat pesat sehingga katalis memiliki banyak variasi, salah satu katalis tersebut yaitu katalis CaO dan zeolit alam.
    [a]Katalis CaO dapat diperoleh dengan proses kalsinasi CaCO3 dimana senyawa tersebut banyak terkandung pada kulit telur. Pembuatan katalis CaO melalui proses kalsinasi (Santoso, 2013). Manfaat katalis CaO pada proses pirolisis berguna dalam mengurangi kadar Anhidromat dan Fenol serta menghilangkan senyawa asam sehingga dapat mengurangi tingkat korosi yang ada pada minyak hasil pirolisis. Sementara itu dapat meningkatkan pembentukan hidrokarbon, siklopentanon serta beberapa senyawa ringan (Lu dkk, 2010). Mekanisme reaksi kimia katalis CaO meliputi reaksi netralisasi, thermal cracking dan catalytic cracking (Wang dkk, 2010). 
    [b]Katalis zeolit alam merupakan produk hasil dari pegunungan berapi dimana pembentukannya meliputi proses pembekuan menjadi batuan vulkanik, batuan metamorfosa serta batuan sedimen yang kemudian mengalami proses pelapukan akibat pengaruh dingin dan panas sehingga akhirnya terbentuk mineral-mineral zeolit. Unsur zeolit tersusun atas tiga komponen yaitu kation yang dapat dipertukarkan atau logam Alkali [Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra], kerangka Aluminasilikat [(AlO2).(SiO2)] dan air [H2O] (Lestari, 2010). Mekanisme reaksi kimia katalis zeolit alam meliputi reaksi dehidrasi, dekarbonilasi, dekarboksilasi dan aromatisasi (Dickerson, 2013).

No comments:

Post a Comment