PIROLISIS
Kelangkaan
bahan bakar pada setiap tahunnya mengharuskan terciptanya energi terbarukan.
Energi terbarukan terkhususnya bahan bakar dapat diciptakan dari tumbuhan
ataupun pengolahan limbah. Dikembangkan dari segi potensi limbah cangkang sawit
sebagai bahan organik, plastik sebagai bahan anorganik. Cangkang kelapa sawit pada analisa
menggunakan proximate mengandung karbon 50,73% dan oksigen 40,83% (Juliansyah,
2017). Sementara itu plastik memiliki kandungan senyawa penyusun pokok hidrogen
dan karbon. Plastik jenis LDPE pada uji proximate mengandung kadar air 0,02%
volatile solid 99,83%, kadar abu 0,15% dan nilai kalor 4,5 kal/g (Juliansyah,
2017).
Upaya dalam memaksimalkan potensi yang ada
pada limbah cangkang kelapa sawit dan plastik agar dapat bermanfaat serta
memiliki nilai jual yang lebih tinggi, perlu dilakukannya penanganan khusus
agar produk yang dihasilkan bermutu tinggi. Penanganan yang tepat dalam hal ini
adalah dilakukannya proses pirolisis. Pirolisis merupakan proses dekomposisi
kimia bahan organik maupun anorganik melalui pemanasan dengan tanpa adanya
oksigen (Basu, 2013). Hasil produk pirolisis yang dituju berupa liquid yaitu
pyrolytic oil, namun mayoritas pyrolytic oil dari hasil pirolisis
mengindikasikan kualitas rendah karena memiliki kandungan air, oksigen dan
keasamaan yang tinggi (Wardana, 2016). Dalam hal ini penangan yang dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut, pada proses pirolisis ditambahkan zat yang
ramah lingkungan dan memiliki peran yang sangat baik dalam memperbaiki kualitas
pyrolytic oil yaitu penambahan katalis dalam proses pirolisis. Katalis adalah
suatu zat yang dapat meningkatkan laju reaksi (Nindita, 2015). Hal ini akan
mengurangi energi aktivasi yang dibutuhkan dalam proses kimia pada pirolisis.
Perkembangan katalis sangat pesat sehingga katalis memiliki banyak variasi,
salah satu katalis tersebut yaitu katalis CaO dan zeolit alam.
[a]Katalis CaO
dapat diperoleh dengan proses kalsinasi CaCO3 dimana senyawa
tersebut banyak terkandung pada kulit telur. Pembuatan katalis CaO melalui
proses kalsinasi (Santoso, 2013). Manfaat katalis CaO pada proses pirolisis
berguna dalam mengurangi kadar Anhidromat dan Fenol serta menghilangkan senyawa
asam sehingga dapat mengurangi tingkat korosi yang ada pada minyak hasil
pirolisis. Sementara itu dapat meningkatkan pembentukan hidrokarbon,
siklopentanon serta beberapa senyawa ringan (Lu dkk, 2010). Mekanisme reaksi
kimia katalis CaO meliputi reaksi netralisasi, thermal cracking dan catalytic
cracking (Wang dkk, 2010).
[b]Katalis zeolit alam
merupakan produk hasil dari pegunungan berapi dimana pembentukannya meliputi
proses pembekuan menjadi batuan vulkanik, batuan metamorfosa serta batuan
sedimen yang kemudian mengalami proses pelapukan akibat pengaruh dingin dan
panas sehingga akhirnya terbentuk mineral-mineral zeolit. Unsur zeolit tersusun
atas tiga komponen yaitu kation yang dapat dipertukarkan atau logam Alkali [Be,
Mg, Ca, Sr, Ba, Ra], kerangka Aluminasilikat [(AlO2).(SiO2)]
dan air [H2O] (Lestari, 2010). Mekanisme reaksi kimia katalis zeolit
alam meliputi reaksi dehidrasi, dekarbonilasi, dekarboksilasi dan aromatisasi
(Dickerson, 2013).
No comments:
Post a Comment