KAMPAS REM TROMOL
Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan.
Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m·v2). Ini berarti bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki empat kali lebih banyak energi. Rem harus membuang empat kali lebih banyak energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan untuk pengereman juga empat kali lebih jauh.
Sistem rem dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi untuk :
- Mengurangi kecepatan kendaraan.
- Menghentikan kendaraan yang sedang berjalan.
- Menjaga agar kendaraan tetap berhenti.
Sumber : Wikipedia.org
Berikut bagian-bagian pada rem tromol yang mimin dan kawan-kawan desain :
KAMPAS REM
DRUM TROMOL
OPERATING CAM
SPRING
PIN
Rem tromol adalah rem yang bekerja atas dasar gesekan antara kampas rem dengan tromol (drum) yang ikut berputar dengan putaran roda kendaraan, sehingga diharapkan dapat mengurangi laju motor secara perlahan. Rem tromol sendiri seringkali digunakan untuk sepeda motor dengan kapasitas mesin kecil.
Kelebihan dari rem tromol jika dibandingkan dengan rem cakram adalah karena sifatnya yang tertutup sehingga tidak mudah disusupi kotoran ataupun debu. Dan juga kinerja pengeraman pada rem tromol lebih lembut dan penampang pengereman dapat dibuat lebih lebar untuk memaksimalkan pengereman.
Selain itu rem tromol juga mampu menahan beban yang cukup besar. Anda bisa lihat sendiri buktinya, rem tromol masih banyak digunakan pada kendaraan berat seperti truk atau bus.
Namun, jenis rem tromol sendiri juga memiliki kekurangan. Salah satu kelemahan rem ini adalah karena tidak seluruhnya kampas rem menempel ke tromol roda, maka mengakibatkan daya pengereman pada rem tromol hanya 70 persen.
Akan tetapi, jika rem tromol diterapkan di roda belakang, daya pengereman yang hanya berkisar 70 persen tersebut justru menguntungkan karena pengereman roda belakang tak boleh melampaui kekuatan rem depan. Jika rem belakang lebih pakem, alhasil saat rem mendadak motor akan sulit dikendalikan karena bergerak dengan liar.
Jadi banyaknya penggunaan rem cakram di motor terbaru terlebih pengusung mesin berkapasitas besar bukan karena rem tromol yang tak memiliki kinerja baik, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan. Semakin tinggi kecepatan sepeda, maka seharusnya sepeda motor tersebut sudah menggunakan sistem rem cakram. Sedangkan motor berkapasitas kecil, penggunaan rem tromol masih bisa dilakukan.
Sumber : welovehonda [dzm]
No comments:
Post a Comment